Jumat, 15 September 2017

Sistem Saraf Tepi (Saraf Somatis Dan Saraf Otomom)



BAB II
PEMBAHASAN
 2.1. Definisi Sistem Saraf Tepi
            Sistem saraf tepi adalah sistem saraf di luar sistem saraf pusat, untuk menjalankan otot dan organ tubuh, tidak seperti sistem saraf pusat, sistem saraf tepi tidak dilindungi tulang, membiarkannya rentan terhadap racun dan luka mekanis. Sistem saraf tepi merupakan  bagian dari sistem saraf manusia yang terdiri dari sistem saraf somatik (sistem saraf sadar) dan sistem saraf otonom (sistem saraf tak sadar). Sistem saraf sadar berfungsi untuk mengontrol segala aktivitas yang kerjanya dikendalikan oleh otak, dan sistem saraf tak sadar berfungsi untuk mengontrol aktivitas yang tidak dapat diatur oleh otak seperti denyut jantung, gerakan saluran pencernaan, dan sekresi keringat. Sistem saraf tak sadar adalah sistem saraf di dalam tubuh yang bekerja tanpa sepengetahuan pemilik tubuh. Sistem saraf tak sadar ini memiliki peran yang sangat penting bagi tubuh, khususnya untuk menggerakkan usus,otot polos, pupil, pembuluh darah, dan lain lain.
2.2. Fungsi Sistem Saraf Tepi
            Fungsi sistem saraf tepi secara umum adalah untuk memberikan segala informasi mulai dari pusat pengatur ke bagian pusat pengatur. Sistem saraf yang juga disebut sebagai sistem saraf perifer ini tersusun atas jutaan bahkan milyaran sel darah yang berguna untuk membawa rangsangan ke sistem saraf pusat. Sistem saraf bagian tepi jika dibagi berdasarkan rangsangan saraf yang dibawa terdiri atas sel saraf aferen dan sel saraf eferen. Sel saraf aferen merupakan sel saraf sensorik yang banyak membawa impuls dari organ sensorik, sedangkan sel saraf eferen merupakan sel saraf motorik yang banyak membawa tanggapan ke otot atau kelenjar dan membuat pergerakan.

2.3. Struktur Sistem Saraf Tepi
            Bagian sistem saraf tepi yang berupa sistem saraf sadar disusun oleh saraf otak (yaitu saraf - saraf yang keluar dari otak) dan saraf sumsum tulang belakang (yaitu saraf - saraf yang keluar dari sumsum tulang belakang). Saraf otak ada 12 pasang yang terdiri dari 3 pasang saraf sensori, 5 pasang saraf motor, dan empat pasang saraf gabungan antara kedua saraf tersebut (sensori dan motor). Sedangkan saraf sumsum tulang belakang berjumlah 31 pasang saraf gabungan yang terdiri dari 8 pasang saraf leher, 12 pasang saraf punggung, 5 pasang saraf pinggang, 5 pasang saraf pinggul, dan 1 pasang saraf ekor. Kemudian, sistem saraf tak sadar disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak maupun dari sumsum tulang belakang dan menuju organ yang bersangkutan.
            Sistem saraf tepi tersusun dari semua saraf yang membawa pesan dari dan ke sistem saraf pusat. Kerjasama antara sistem pusat dan sistem saraf tepi membentuk perubahan cepat dalam tubuh untuk merespon rangsangan dari lingkunganmu.  Sistem saraf ini dibedakan menjadi sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom.
2.3.1        Sistem Saraf Somatis / Sadar (Saraf  Kranial)
 
           
Sistem saraf sadar adalah saraf yang mengatur gerakan yang dilakukan secara sadar, di bawah kendali kesadaran kita, contohnya tangan kita sadar bergerak untuk mengambil gelas. Sistem saraf sadar (kraniospinal) meliputi sistem saraf kepala (kranial) dan sistem saraf tulang belakang (spinal). Sistem saraf kepala disusun oleh 12 pasang saraf yang keluar dari otak. Saraf kepala terutama berhubungan dengan reseptor dan efektor untuk daerah kepala.
Dua belas saraf tersebut meliputi:
a.       Tiga pasang saraf sensori, yaitu nomor I, II, dan VIII
b.      Lima pasang saraf motor, yaitu saraf III, IV, VI, XI, dan XII
c.        Empat pasang saraf gabungan sensori dan motor, yaitu saraf nomor V, VII, IX, dan  X

           
            Sistem saraf spinal disusun oleh 31 pasang saraf yang keluar dari sumsum tulang belakang. Saraf tulang punggung melayani reseptor dan efektor lain (selain reseptor dan efektor yang disaraf oleh otak). Berdasarkan asalnya, saraf tersebut dibedakan atas 8 pasang saraf leher, 12 pasang saraf punggung, 5 pasang saraf pinggang, 5 pasang saraf pinggul, dan 1 pasang saraf ekor. Pada tubuh manusia dijumpai adanya pleksus (gabungan), yaitu beberapa urat saraf bersatu membentuk jaringan urat saraf.
Ada 3 macam pleksus yaitu sebagai berikut:
a.       Pleksus servikalis, merupakan gabungan urat saraf leher yang memengaruhi bagian leher bahu dan diagfragma.
b.      Pleksus brakialis, merupakan gabungan urat saraf lengan atas yang memengaruhi bagian tangan.
c.       Pleksus lumbo sakralis, adalah gabungan urat sarraf punggung dan pinggang yang memengaruhi bagian pinggul dan kaki..
2.3.2        Saraf Otonom
            Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak maupun dari sumsum tulang belakang dan menuju organ yang bersangkutan. Dalam sistem ini terdapat beberapa jalur dan masing-masing jalur membentuk sinapsis yang kompleks dan juga membentuk ganglion. Urat saraf yang terdapat pada pangkal ganglion disebut urat saraf pra ganglion dan yang berada pada ujung ganglion disebut urat saraf post ganglion.
            Sistem saraf otonom dapat dibagi atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik. Perbedaan struktur antara saraf simpatik dan parasimpatik terletak pada posisi ganglion. Saraf simpatik mempunyai ganglion yang terletak di sepanjang tulang belakang menempel pada sumsum tulang belakang sehingga mempunyai serabut preganglion pendek dan preganglion yang panjang, sedangkan saraf parasimpatik mempunyai urat pra ganglion yang panjang karena ganglion menempel pada organ yang dibantu dan memiliki serabut postganglion pendek. Serabut praganglion yang dimaksud adalah serabut saraf yang keluar dari ganglion.
            Fungsi sistem saraf simpatik dan parasimpatik selalu berlawanan (antagonis). Sistem saraf parasimpatik terdiri dari keseluruhan “nervus vagus” bersama cabang-cabangnya ditambah dengan beberapa saraf otak lain dan saraf sumsum sambung.
2.3.2.1  Sistem Saraf Simpatik
Saraf Simpatik merupakan saraf yang berpangkal pada sumsum tulang belakang di daerah dada dan juga pinggang. Saraf Simpatik adalah bagian dari sistem saraf otonom yang cenderung bertindak berlawanan terhadap sistem saraf parasimpatik dan umumnya berfungsi untuk memacu dan mempercepat kerja organ-organ tubuh manusia, contohnya mempercepat detak jantuk dan menyebabkan kontrasi pembuluh darah. Sistem ini mengatur fungsi kelenjar keringat dan merangsang sekresi glukosa dalam hati. Sistem saraf simpatik diaktifkan terutama dalam kondisi stres. Sistem saraf simpatik disebut juga sistem saraf torakolumbar, karena saraf preganglion keluar dari tulang belakang toraks ke-1 sampai dengan ke-12. Sistem saraf ini berupa 25 pasang ganglion atau simpul saraf yang terdapat di sumsum tulang belakang.
Adapun fungsi saraf simpatik secara lengkap sbagai berikut;
a. Mempercepat denyut jantung
b. Mempersempit diameter pembuluh darah
c. Memperlambat proses pencernaan
d. Memperkecil bronkus
e. Menurunkan tekanan darah
f.
 Memperlambat gerak peristaltis
g.
 Memperlebar pupil
h.
 Menghambat sekresi empedu
i.
 Menurunkan sekresi ludah
j.
 Meningkatkan sekresi adrenalin.
2.3.2.2  Saraf Parasimpatik
                    Saraf parasimpatik merupakan saraf yang berpangkal pada sumsum lanjutan (medula oblongata) dan dari sakum yang merupakan saraf pre-ganglion dan post-ganglion. sistem saraf ini di sebu juga dengan sistem saraf kraniosakral, karena saraf preganglion keluar dari daerah otak dan daerah sakral.
                              Fungsi dari saraf Parasimpatik umumnya memperlambat kerja organ-organ tubuh. Susunan saraf parasimpatik berupa jaring- jaring yang berhubung-hubungan dengan ganglion yang tersebar di seluruh tubuh. Urat sarafnya menuju ke organ tubuh yang dikuasai oleh susunan saraf simpatik.
 Sistem saraf parasimpatik memiliki fungsi yang berkebalikan dengan Fungsi sistem saraf Simpatik. contohnya pada sistem saraf simpatik berfungsi mempercepat denyut jantung, sedangkan pada sistem saraf parasimpatik akan memperlambat denyut jantung.
Adapun fungsi dari sistem saraf  Parasimpatik secara lengkap adalah:
a. Menghambat denyut jantung
b. Memperlebar diameter pembuluh darah
c. Mempercepat proses pencernaan
d. Memperlebar bronkus
e. Menaikkan tekanan darah
f. Mempercepat gerak peristaltis
g. Mempersempit pupil
h. Mempercepat sekresi empedu
i. Menaikkan sekresi ludah
j. Meninurunkan sekresi adrenalin.

2.3.2.3  Perbedaan Saraf Simpatik dan Parasimpatik
       
             Perbedaan antar saraf simpatik dan parasimatik terletak pada posisi ganglion, saraf simpatik mempunyai ganglion yang terletak di sepanjang tulang belakang menempel pada sumsum tulang belakang sehingga mempunyai urat pra ganglion pendek,sedangkan saraf parasimpatik mempunyai urat pra ganglion yang panjang karena ganglion menempel pada organ yang dibantu.
Fungsi sistem saraf simpatik dan parasimpatik selalu berlawanan (antagonis). Sistem saraf parasimpatik terdiri dari keseluruhan “nervus vagus” bersama cabang-cabangnya ditambah dengan beberapa saraf otak lain dan saraf sumsum sambung.


                                                           
Pada saraf simpatik dan saraf Parasimpatik juga terdapat penghubung antara sistem saraf pusat dan efektor, yang dinamakan gangion. Gangion saraf simpatik berada dekat dengan sumsum tulang beakang. Serabut praganglion saraf simpatik berukuran pendek, sementara serabut pasca gangionnya berukuran panjang. Sebaliknya, saraf parasimpatik memiliki serabut praganglion yang berukuran panjang dan serabut pascaganglion yang pendek.
Jika dilihat dari ganglionnya
a.       Simpatik : Ganglion saraf simpatik berada dekat sumsum tulang belakang. Serabut praganglion saraf simpatik berukuran pendek, sementara serabut pasca ganglionnya berukuran panjang.
b.      Parasimpatik : Saraf parasimpatik memiliki serabut praganglion yang berukuran panjang dan serabut pascaganglion yang pendek. ganglia neuron parasimpatik terletak di dekat atau di dalam organ target.
Dan jika dilihat dari dari cara kerjanya :
a.       Simpatik merangsang kerja organ
b.      Parasimpatik menghambat kerja organ
2.3.2.4  Persamaan Saraf Simpatik dan Parasimpatik
Peranan utama komponen  simpatik  dan parasimpatik sistem saraf otonom  pada divisi motoris dalam mengatur fungsi tubuh bagian internal. Pada saraf simpatik dan saraf parasimpatik terdapat penghubung antara sistem saraf pusat dan efektor, yang dinamakan ganglion.


DAFTAR PUSTAKA

Sasrawan, Hedi. 2014. “Cara Kerja Sistem Saraf Simpatik dan Parasimpatik”, (Online),(http://hedisasrawan.blogspot.com/2014/10/cara-kerja-sistem-saraf-simpatik-dan., diakses 10 Maret 2017).
Netral. 2016. “Pengertian Manusia secara Umum dan Penjelasannya”, (Online),(http://hariannetral.com/2016/06/belajar-pengertian-manusia-secara-umum-dan-
           
 penjelasannya.html
. Diakses 10 Maret 2017).
Ini. 2016. “Pengertian Zoon Politicon”,(Online) ,(http://www.inipengertian.com/2016/02/pengertian-zoon-politicon.html?m=1. Diakses 10 Maret 2017).
Sasrawan, Hedi. 2013. “Saraf Simpatik dan Parasimpatik”, (Online),(http://hedisasrawan.blogspot.com/2013/08/saraf-simpatik-dan-parasimpatik-artikel.Diakses 10 Maret 2017).


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sistem Saraf Tepi (Saraf Somatis Dan Saraf Otomom)

BAB II PEMBAHASAN   2.1. Definisi Sistem Saraf Tepi              Sistem saraf tepi adalah sistem saraf di luar sistem saraf pus...